Kisah Sukses Miliar Dinata: Berkat Ilmu Selama Kuliah, Miliar Dinata Sukses di Perantauan

Miliar—anak bungsu dari lima bersaudara—membulatkan tekadnya untuk mengejar impian di tanah perantauan. Lahir pada 30 Juli 1995, perjalanan hidupnya adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa diraih dengan kerja keras.

“Motivasi saya dulu sederhana: ingin berkembang lebih baik dengan belajar di luar. Dari SMP hingga kuliah, semuanya saya jalani di Banda Aceh,” ujar Miliar.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di kampung halamannya, Miliar merantau ke Banda Aceh untuk melanjutkan studi. Pada 2013, ia diterima di Program Vokasi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, dan berhasil lulus tepat waktu pada 2016.

Dunia Kuliah yang Menginspirasi

Bagi Miliar, memilih program studi Manajemen Agribisnis bukanlah kebetulan. Ia percaya program ini mampu membuka banyak peluang, mulai dari pekerjaan hingga membangun usaha sendiri.

“Vokasi Manajemen Agribisnis menawarkan ilmu yang sangat relevan. Selain belajar teori, kami juga mendapat pengalaman praktis yang berguna untuk dunia kerja,” kata Miliar.

Miliar dikenal aktif di lingkungan kampus. Ia sempat menjadi Ketua Tingkat (Komting) dan mengikuti organisasi mahasiswa, khususnya di bidang olahraga. “Saya suka bola voli, jadi setiap ada kegiatan, saya pasti ikut,” kenangnya.

Selama masa kuliah, Miliar mengikuti program Kuliah Kerja Profesi (KKP) di bidang perbankan. Pengalaman ini memberinya bekal penting untuk memasuki dunia kerja.

Karier di Dunia Perbankan

Setelah lulus, Miliar tak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan pekerjaan. Berkat pengalamannya selama KKP, ia diterima bekerja di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan ditempatkan di Saree, Aceh Besar. Namun, kecintaannya pada sistem keuangan syariah membawanya bergabung dengan Bank Aceh pada 2019. Saat ini, ia bertugas sebagai Teller di Langsa.

“Saya merasa visi perusahaan ini sangat selaras dengan nilai-nilai pribadi saya. Selain itu, ilmu ekonomi terapan seperti statistik dan dasar-dasar akuntansi sangat membantu dalam pekerjaan sehari-hari,” jelas Miliar.

Selain membantu perekonomian keluarganya di kampung halaman, Miliar bercita-cita membuka usaha makanan dan minuman di Kota Langsa. Dengan dukungan koneksi bisnis yang luas dan bekal ilmu pemasaran serta teknopreneur yang ia pelajari di bangku kuliah, ia optimistis bisa berhasil.

Peran Pendidikan Vokasi dalam Kesuksesan Karirnya

Akhmad Baihaqi, Ketua Program Studi Manajemen Agribisnis, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia usaha dan industri. Melalui kurikulum fleksibel dan kerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Taman Buah Mekarsari dan Deputroe Coffee, mahasiswa diajak langsung merasakan dunia kerja.

“Lulusan kami dilatih untuk siap menjadi agripreneur yang mampu bersaing di era global. Penguasaan teknologi informasi juga menjadi fokus utama kami, mengingat pentingnya keterampilan digital di era Revolusi Industri 4.0,” ungkap Baihaqi.

Peluang Tak Terbatas

Pendidikan vokasi yang ditempuh Miliar Dinata menjadi bukti nyata bagaimana penguasaan ilmu terapan dapat membuka peluang karier sekaligus membangun usaha. Dengan semangat yang ia miliki, mimpi Miliar untuk menjadi pengusaha sukses di bidang kuliner dan kopi tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.

“Yakin saja. Kita sudah punya ilmunya, tinggal berani mengambil langkah pertama,” tutupnya dengan penuh optimisme.